Rabu, 05 Oktober 2016

INSIDER Ajak Suarakan Gagasan Ketimbang Bullying

Tim Digital Pemenangan Anies Sandi, Anies – Sandi mengajak masyarakat dan tim pendukung pasangan lainnya untuk lebih bijak, mengedepankan figur pasangan calon, dan adu gagasan atau karya. 

 
Ia menyayangkan akan kemunculan akun Facebook tak resmi yang mengaku Anies-Sandi yang kontennya sarat mengarah ke isu SARA dan jelas-jelas mendiskreditkan Anies – Sandi.  

“Ayo kita suarakan dukungan yang etis, bukan menyerang. Sebaiknya kita condongkan figur pasangan calon dan adu perihal gagasan. Kami ajak juga agar setiap pasangan dan pendukungnya jangan sengaja seakan-akan korban dari issue SARA karena substansi Pilgub ini adalah melahirkan Jakarta yang lebih baik, ” ujarnya.

Koordinator INSIDER (Anies – Sandi Digital Volunteer) menyampaikan bahwa isu SARA termasuk yang sesat pikir karena dijadikan dalih senjata seolah tak ada atau miskin gagasan positif. Untuk itulah, Anies - Sandi hadir secara konsisten sejak awal ingin menunjukkan bagaimana demokrasi sejuk yang sepatutnya menjadi pedoman demokrasi yang berkelas dan menjadi dambaan masyarakat.

“Rakyat sangat mendambakan demokrasi yang sejuk, maka dari itu yuk kita gelorakan demokrasi yang sejuk, dewasa, dan sehat. Kemunculan Pilgub ini patut kita maknai sebagai demokrasi yang berkelas dengan saling menguatkan, bukan untuk saling menghujat. Ketimbang bullying, mending kita suarakan lewat gagasan dan yang musuh kita bersama itu korupsi maupun hal negative lainnya,” kata Anthony.

Lanjut Anthony, ini saatnya Jakarta memilih pemimpin yang terbaik, rasional dan berbeda. Jakarta membutuhkan kepemimpinan alternatif, seperti Anies – Sandi. Bila semakin menarik gagasan yang ditawarkan, maka yang diuntungkan tentu sudah pasti adalah masyarakat. Karena hakekat kelahiran program kerja itu sebelumnya pasti dimaknai dengan rangkaian kata-kata menjadi gagasan, tambahnya.

Terakhir ia juga mengungkapkan bahwa gelombang kritik yang sampai ke Anies – Sandi akan selalu dihadapinya dengan tak emosional. Melainkan tak memaki atau menyerang, tetapi lebih tepatnya lewat senyuman yang disertai pemberian jawaban dengan penjelasan yang relevan. Sebab, Jakarta atau Indonesia ini harus menunjukkan cara-cara teladan, sehingga menjadi panutan rakyatnya.

“Anies dan Sandi merupakan figur pemimpin yang tak suka memaki-maki. Melainkan apa pun kritik dan arus serangan dihadapinya dengan pemberian jawaban dengan penjelasan yang relevan karena Jakarta ini harus dipimpin dengan cara teladan, sehingga menjadi panutan rakyatnya,” tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !