Rabu, 15 April 2015

Strategi Ampuh Peningkatan Nilai Perdagangan Indonesia

Mentri Gobel meynampaikan target nilai perdagangan yang fantastis hingga 300% dalam era pemerintahan presiden Jokowi dengan nafas Nawacitanya. Wawaw, luar bisa apakah akan tercapai?
Tentunya dalam pencapaian ini memerlukan kerja keras dan strategi taktis guna mencapai terget ini.

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/02/02/1534192620X310.jpg

Negara kecil Singapura saja mencatatkan nilai perdagangan surplus sebesar US$ 410 M dan Malaysia US$ 228 M pada tahun 2013. Sedangkan Indonesia hanya sebesar US$ 182.

Permasalahan?
Salah satu permasalahan krusial bin sensitif, yakni Kurs Rupiah yang melemah terhadap US$ yang sulit lepas dengan ekspor yang rendah dibandingkan derasnya kran impor yang masuk ke dalam negeri dan Indonesia terus mengalami defisit neraca perdagangan (current account).

Solusinya?
Guna menekan defisit CA (Current Account) tentunya harus meningkatkan EKSPOR dan menekan laju impor. Lantas caranya?

Pemerintah harus memberikan kebijakan yang tepat dan efektif. Untuk itu diperlukan himbauan dan kebijakan dengan program output CINTA PRODUK LOKAL dan pro industrilaisasi segala sektor, sehingga ekspor akan berpotensi naik serta program hilirisasi yang dipadukan dengan korrdinasi yang kuat antar kementrian/otoritas. Ekspor bahan  mentah yang di olah terlebih dahulu agar memberikan nilai tambah menjadi barang jadi. Industri manufaktur juga perlu di galakkan, termasuk industri barang modal. Industri tersebut dibuat clusterisasi pemusatan aneka produksi, misalnya tekstil, etc. Secara hukum, aparat kepolisian atau yang terkait menegakkan praktek illegal fishing dan logging.

Selain itu, untuk menekan impor diperlukan pro subtitusi bahan baku impor karena tingkat impor lini cukup tinggi. Selanjutnya, pemerintah sebaiknya memprioritaskan penggunaan barang lokal.

Strategi fiskal juga diperlukan dengan cara, stimulus bea atau pajak agar gairah industri lokal semakin terangkat. Pengusaha lokal juga didukung oleh sistem debirokratisasi yang sederhana, mudah dan cepat,seperti kemudahan perijinan usaha,etc.

YA, yang namanya  target yang tinggi dikhawatirkan terlalu memberikan ekspektasi yang tinggi pula. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan partisipasi dan komitmennya membawa negeri ini menjadi negara dengan perekonomian yang menju tren yang psoitif dan konsisten. Ekspor mau tidak mau wajib di genjot yang membawa dampak bagi devisa negara.

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !