Minggu, 19 April 2015

Tantangan Penguatan Daya Saing Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Bloomberg Markets Magazine merilis daftar perbankan dunia dengan performa terbaik tahun 2014. Daftar tersebut menempatkan 21 bank dengan performa terbaik dunia tahun ini. Yang mencengangkan, sebanyak 8 dari 21 bank tersebut berasal dari Asia, termasuk peraih peringkat pertama.  Secara kawasan, hanya 1 bank asal AS yang berhasil masuk 21 besar.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdAAJ7Sm-U0hWWbX7LG34aisGj1IPLRvHxmvWhfRFoG6DWXdg40Q
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdAAJ7Sm-U0hWWbX7LG34aisGj1IPLRvHxmvWhfRFoG6DWXdg40Q

Berikut 21 bank dengan performa terbaik tahun 2014:

1. Hang Seng Bank (Hongkong). Hingga akhir tahun 2013, aset Hang Seng Bank tumbuh menjadi 1,14 triliun dollar Hongkong atau 147 miliar dollar AS, naik 53 persen sejak 2007. Hang Seng Bank adalah bank ritel terbesar kedua di Hongkong, dengan cabang mencapai 220 cabang). 
2. Desjardins Group (Kanada)
3. Norinchukin Bank (Jepang)
4. Oversea-Chinese Banking/OCBC (Singapura) 
5. Qatar National Bank/QNB (Qatar)
6. Bayerische Landesbank (Jerman)
7. DBS Group Holdings (Singapura)
8. Pohjola Bank (Finlandia)
9. Skandinaviska Enskilda Banken (Finlandia)
10. BOC Hong Kong Holdings (Hongkong)
11. Svenska Handelsbanken (Swedia) 12. UBS (Swiss)
13. United Overseas Bank/UOB (Singapura) 
14. Swedbank (Swedia)
15. Canadian Imperial Bank of Commerce (Kanada)
16. UniCredit Bank (Jerman).
17. Malayan Banking/Maybank (Malaysia) 
18. Royal Bank of Canada (Kanada)
19. U.S. Bancorp (AS)
20. China Construction Bank
21. Deutsche Bank (Jerman).

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia merupakan negara yang masih berbasis perbankan (based bank economy) yang sangat penting untuk menjalankan peran fungsi sebagai lembaga intermediasi. Sungguh Ironis, bahwa perbankan kita masih belum cukup kuat. "Bank terbesar kita seperti Bank Mandiri tak masuk 10 besar bank di ASEAN" ujar Menko Perekonomian (Kompas, 2014). Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, tentunya perbankan Indonesia tidak akan berpengaruh atau ikut serta dalam proses pembentukan merumuskan atau membuat sistem kebijakan. Jika hal ini terjadi, perbankan Indonesia hanya akan menurut (follower) kebijakan dari 10 bank terbesar di Asean, seperti Singapura dan Malaysia yang mempunyai pondasi struktur perbankan yang lebih baik agar Indonesia juga tidak dimanfaatkan sebagai pasar yang mana market share Indonesia sendiri sangat besar. Apakah diperlukan merger bank-bank BUMN?Bank mana saja yang berpotensi untuk di merger? sehingga akan terjadi efisiensi baik dari operasional atau kekuatan struktur perbankan.  Merger ini berpotensi dilakukan, seperti merger bank-bank BUMN (Misal, Bank BRI ksusus bank fokus UMKM, BTN-BMRI-BBTN), bank syariah semacam (BSM, BBRIS, BBNIS), merger bank daerah (BJTM, BJBR,etc) yang selanjutnya juga bisa dikhususkan menjadi beberapa kuster bank, misalnya menjadi bank khusus infrastruktur, etc. Sehingga semakin kuatnya perbankan, maka pembangunan perekonomian Indonesia bisa semakin kuat. Perbaikan ini sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dengan kebijakan-kebijakan yang berujuang pada efisisensi perbankan Indonesia dan kajian ini perlu diperdalam lagi. Next menyusul ulasannya...

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !