Fenomena dilapangan saat ini menunjukkan loyonya kredit (lending). Loyonya kredit ini terjadi ditengah menurunya kredit sektor korporasi maupun kredit konsumer serta situsi ekonomi yang masih lambat. Lebih lanjut, pelemahan permintaan kredit ini diakibatkan oleh lemahnya sisi ekspor komoditas akibat jatuhnya harga international dan diperparah dengan lemahnya pola konsumsi akibat inflasi. Sehingga hal ini berpotensi dapat menurunkan pendapatan bank. Alhasil, diperlukanlah alternatif pendapatan lain untuk memacu pendapatan bank.
https://consumeraffairs.global.ssl.fastly.net/files/cache/news/bank-fees_1_medium.jpg
BAGAIMANA LANGKAHNYA?
Yap, para bankir bisa melirik pendapatan berbasis komisi atau fee (fee based income) untuk tetap menggenjot sumber pendapatannya. Fee based income merupakan pendapatan lain yang diterima bank melalui fee/komisi atas penggunanaan produk maupun transaksi jasa perbankan yang telah dibebankan kepada nasabahnya. Contohnya, LC, transfer antar bank, inkaso (amanat penagihan), safe deposit box, etc.
Menurut Survei Perbankan Indonesia 2015 memperlihatkan, bahwa peringkat
kedua fokus area para bankir adalah peningkatan portofolio kredit,
disusul ekspansi kanal digital, kemudian memperbesar kanal-kanal yang
dimiliki bank (Price Waterhouse Coopers Indonesia (PwC Indonesia), 2015).
Investasi jangka penjang dengan optimalisasi teknologi merupakan kunci untuk ekspansi dan memenangkan hati nasabah. Teknologi akan mempermudah dan meningkatkan efisiensi akibat menurunnya biaya ekspansi pembukaan kantor secara konvensional. Apalagi, saat ini fenomena masyarakat yang semakin melek internet. Penetrasi Netizen semakin lama semakin banyak, dan akan menuntut pelayanan yang prima serta akan berdampak pada meningkatnya kepuasan nasaba.
Studi Kasus Strategi Lain (dikutip dari SWA, 2013)
"" Salah satu strategi yang diterapkan PT Bank Mutiara Tbk. terus mempercantik kinerja keuangannya adalah menggaet beberapa perusahaan
asuransi dalam penerbitan bank garansi. Strategi ini demi mendorong
pendapatan non bunga (fee based income) perseroan.
Setidaknya ada empat perusahaan asuransi yang sudah menjalin kerja
sama penerbitan bank garansi dengan ex Bank Century ini, yakni Sinarmas
Insurance, ACA, Buana Independent, Pan Pacific Insurance dan Asuransi
Himalaya Pelindung.
Dalam waktu dekat, Bank Mutiara juga akan menjalin kerja sama dengan
Adira, Jasindo dan Jasa Raharja Putera. “Ke depan kami akan terus
menjalin kerja sama seperti ini demi mengerek fee based kami, khususnya
dari provisi dan biaya administrasi.
Penerbitan bank garansi ini untuk awalnya maksimal Rp 50 miliar kepada
nasabah asuransi yang bersangkutan, diperuntukkan untuk kegiatan
konstruksi dan non konstruksi.Untuk mendapatkan layanan tersebut, selain harus melalui proses BI
checking, nasabah juga wajib menempatkan deposito di Bank Mutiara.
Selain itu, perusahaan asuransi yang bersangkutan akan menerbitkan
kontra garansi dari nilai bank garansi yang diterbitkan Bank Mutiara.
Tak hanya usaha peningkatan fee based income, dari sisi NIM (nett interest margin) bank ini juga berusaha untuk terus berbenah. Usaha Bank Mutiara untuk meningkatkan NIM yakni melalui strategi
menggenjot kredit mikro. Diharapkan dengan margin mikro yang tinggi
bisa meningkatkan NIM yang sekaligus akan meningkatkan value.
*NIM merupakan selisih pendapatan bunga bersih dari bunga yang diterima dari pinjaman
didapat dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dan.
Sumber dana bank, yaitu :
1. Dana dari pihak pertama ( modal sendiri ).
2. Dana dari pihak kedua ( pinjaman dari bank-bank lain).
3. Dana dari pihak ketiga ( dana dari masyarakat).
Dana pihak ketiga (DPK) aitu:
a. Giro
b. Tabungan atau simpanan harian
c. Deposito berjangka
1. Dana dari pihak pertama ( modal sendiri ).
2. Dana dari pihak kedua ( pinjaman dari bank-bank lain).
3. Dana dari pihak ketiga ( dana dari masyarakat).
Dana pihak ketiga (DPK) aitu:
a. Giro
b. Tabungan atau simpanan harian
c. Deposito berjangka
Strategi menggenjot kredit mikro ini nantinya akan didukung oleh
pembukaan 13 kluster mikro dan 50-100 outlet di 2013. Selain lewat
kluster dan outlet, kredit mikro ini akan disalurkan melalui kerjasama
dengan koperasi dan BPR. ""
Artikel sumber studi kasus (http://swa.co.id/business-strategy/management/inilah-strategi-bank-mutiara-tingkatkan-fee-based-income)
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !