-
Return on Equity (ROE)
Tahun
|
ROE
|
2011
|
22.6%
|
2012
|
15.1%
|
ROE mengukur profitabilitas
perusahaan dengan mengungkapkan seberapa besar sebuah perusahaan menghasilkan
laba dengan dana pemegang saham yang telah diinvestasikan ke perusahaan. Hasil
perhitungan ROE dari laporan keuangan 2011-2009 menunjukkan 22.6% (2011), 15.1% (2012). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, ROE mengalami
penurunan, karena telah terjadi penurunan laba bersih dan perusahaan yang bersangkutan.
Selanjutnya penurunan tersebut akan menyebabkan penurunan harga saham., karena
telah terjadi penurunan laba bersih dan perusahaan yang bersangkutan.
Selanjutnya, penurunan tersebut akan menyebabkan penurunanharga saham
perusahaan.
-
Return on Asset (ROA)
Tahun
|
ROA
|
2011
|
9.7%
|
2012
|
5.8%
|
Mengukur bagaimana efisiensi
dalam pengelolaan asset-asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi
ROA, semakin baik karena berarti perusahaan menghasilkan lebih banyak. Hasil
perhitungan ROA dari laporan keuangan 2011-2012 menunjukkan 9.7% (2011), 5.8% (2012). Berdasarkan perhitungan tersebut, ROA menunjukkan mengalami
penurunan, dikarenakan efektivitas perusahaan untuk mendapatkan laba dengan
semua asset yang dimiliki tidak efektif. dikarenakan kondisi perusahaan perode
tersebut memburuk yang berarti nilai laba bersih yang dihasilkan dari seluruh
asset berkurang.
-
Earnings Per Share
Tahun
|
EPS
|
2011
|
156.1
|
2012
|
116.5
|
Menandakan jumlah laba ditahan
yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar nilainya, maka semakin bagus
keuangan perusahaan. Hasil perhitungan dari laporan keuangan tahun 2011-2012, adalah
156.1 (2011) dan 116.5 (2012). Berdasarkan
perhitungan tersebut nilai EPS mengalami penurunan dari tahun 2011-2012. Sehingga,
perusahaan mengalami kerugian dan menunjukkan hasil yang negatif.
Nillai EPS yang semakin tinggi
merupakan dambaan investor karena semakin besar laba yang disediakan untuk
pemegang saham,
-
Debt to Equity Ratio
Tahun
|
DER
|
2011
|
0.5
|
2012
|
0.1
|
Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari
modal sendiri.. Semakin rendah angka rasio ini
menunjukkan perusahaan semakin baik. Hasil perhitungan debt to equity ratio
dari laporan keuangan tahun 2011-2012menunjukkan 50% (2011), 10% (2012). Berdasarkan
perhitungan tersebut, kondisi perusahaan mengalami kenaikan, karena penurunan
jumlah modal perusahaan lebih besar jumlahnya daripada peningkatan total aktiva
perusahaan tersebut. Sehingga ada dana yang cukup untuk menutup hutang-hutang
perusahaan dari modal sendiri.
-
Price to Book Value (PBV)
Tahun
|
PBV
|
2011
|
2.6X
|
2012
|
2.1X
|
PBV ini pada dasarnya sama saja dengan PER. Perbedaannya, kalau PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, PBV fokusnya pada nilai ekuitas perusahaan. PBV sesuai artinya bermakna ‘harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham’. Cara menghitungnya, adalah dengan membagi harga saham dengan Book Value-nya (BV), dimana BV dihasilkan dari ekuitas dibagi rata-rata jumlah saham yang beredar. Konsep penggunaannya pun sama dengan PER: semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal harga sahamnya.
Dan berdasarkan pengalaman, prediksi perubahan harga saham dengan menggunakan PER memang sedikit lebih akurat dibanding jika dengan menggunakan PBV. Sebab, nilai laba bersih lebih mencerminkan kinerja yang sesungguhnya dari sebuah perusahaan dibanding nilai ekuitas. Peningkatan ekuitas bisa saja diperoleh dari tambahan modal disetor, right issue, atau apapun yang intinya bukan berasal dari kinerja perusahaan. Sedangkan laba bersih, hampir pasti merupakan hasil dari kinerja perusahaan.
Hanya saja, laba bersih dari sebuah perusahaan bisa saja bukan berasal dari kinerjanya secara operasional, melainkan hasil dari pendapatan non operasional, penjualan aset, dan lain-lain, sehingga bisa saja laba bersih itu tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Itu sebabnya untuk menjadi seorang analis dan penilai harga saham yang baik, anda harus punya ketelitian yang luar biasa.
PBV 2011 (2.6X
) dan 2012 (2.1X) nilai buku saham
saham lebih dari 2X PBV, dapat disimpulkan bahwa harga lembar persaham nya
tergolong lebih murah.
Jadi, PBV menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, semakin tinggi angka ini, berarti
pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.
-
PER
Tahun
|
PBV
|
2011
|
11.3 X
|
2012
|
13.6 X
|
PER atau price to earning ratio
adalah suatu rasio perbandingan antara harga saham dengan laba per saham. Atau
sama dengan kapitalisasi dibagi dengan laba. Pasar menghargai 11.3 X (2011) dan 13.6 X (2012) atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Bagi pemodal, semakin kecil PER
suatu saham, semakin bagus karena saham tersebut termasuk murah. Jadi, PER
mengalami penurunan, sehingga pada tahun 2011 bisa dikatakan lebih murah dari
pada tahun 2012.
Saran dan kritik yang membangun dipersilahkan :)
Saran dan kritik yang membangun dipersilahkan :)
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !