Senin, 06 Januari 2014

STRATEGI SEKTOR TRADING, MEMBUAT KEUNTUNGAN YANG BESAR BAHKAN DI SAAT PASAR YANG KETAT ATAU KOMPETETITI F

(Deron Wagner)

Tutorial ini awalnya berjudul membuat trading di berbagai sektor yang kekuatannya relatif besar dan tercatat pada online trading expo.

PENGANTAR
-Belajar bagaimana trading di pasar yang berbagai sektor
-Berdasarkan relatifitas pada kekuatan atau kelemahan
-Meningkatkan peluang trading harian
-Meminimalkan resiko
-Memaksimalkan  keuntungan

TRADING UNTUK SEKTOR FUNDAMENTAL ATAU JANGKA PANJANG
-Mengikuti alur keuangan institusional
-Merotasi ke sektor yang kuat (Buy)
-Merotasi dari sektor lemah (sell short)
-Mempelajari hubungan timbal balik




> SEKTOR PERDAGANGAN
> SEBUAH CONTOH BEBERAPA TIPIKAL SEKTOR PERPUTARAN
SEKTOR KELUAR
-Sektor Teknologi
- Sektor Minyak
- Sektor Pasar yang Lebih Luas

SEKTOR KEDALAM
- Sektor Farmasi
- Sektor Transportasi
- Sektor Emas (logam) atau lainnya
Jelas, kebalikan dari suatu hubungan ini juga berlaku

SAHAM-SAHAM SEKTOR TRACKING ATAU INDEKS (PEMEGANG)
·         QQQ (NASDAQ 100)
·         SPY (SPYDER/S&P 500)
·         DIA (DIAMONDS/DJIA)
·         BBH (BIOTECH)
·         PPH (DRUGS)
·         SMH (SEMIS)
·         SWH (SOFTWARE)
·         TTH (TELECOM)
·         WMH (WIRELESS)
·         HHH (INTERNETS)
·         OIH (OIL SERVICE)

EMPAT KUNCI UNTUK SEKTOR TRADING
-Selalu trading dengan mengikuti trend pasar.
-Sektor trading menunjukkan kekuatan atau kelemahan yang relatif ke pasar.
-Memimpin trading, bukan secara lamban.
-Ingat bahwa volume yang berbicara atau volume perlu dicermati pergerakannya.





RINGKASAN STRATEGI DALAM TRADING
- Menentukan trend pasar
Trend adalah hal yamg paling dicari dan diburu oleh para trader . barang siapa yang bisa menemukannya ,dialah yang paling banyak menghasilkan profit.
- Mencari sektor dengan mengetahui relatifitas kekuatan dan kelemahan
- Memimpin trading yang tinggi-volumenya di setiap sektor
Segala sesuatu dalam trading adalah seperti alat yang ditambahkan ke toolbox trader Anda. alat Anda akan memberi Anda kesempatan yang lebih baik untuk membuat keputusan dalam perdagangan yang baik bila Anda menggunakan alat yang tepat pada waktu yang tepat.
Bollinger Bands.
  • Digunakan untuk mengukur volatilitas pasar.
  • Mereka bertindak seperti tingkat support dan resistance.
MACD
  • Digunakan untuk menangkap tren awal dan juga dapat membantu kita kapan  pembalikan tren terjadi.
  • inidikator Ini terdiri dari 2 moving average (1 cepat, 1 lambat) dan garis vertikal yang disebut histogram, yang mengukur jarak antara 2 moving average. Kemudian salah satu cara untuk menggunakan MACD adalah menunggu untuk moving average cepat untuk “menyeberang” atau “silang” dengan moving average lambat.
Parabolic SAR
  • Indikator ini dibuat untuk mengetahui pembalikan tren, maka dinamakan  Stop And Reverse.
  • Ini adalah indikator paling mudah untuk ditafsirkan karena hanya memberikan sinyal bullish dan bearish.
  • Ketika titik-titik berada di atas candle, itu adalah sinyal jual. Sedangkan Ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli.
  • Indikator ini paling baik digunakan dalam tren pasar yang terdiri dari rally atau terjun yang panjang.
Stochastic
  • Digunakan untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold.
  • Ketika garis moving average di atas 80, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita bisa menentukan kapan untuk menjual. Sedangkan Ketika garis moving average adalah di bawah 20, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita bisa menentukan kapan untuk membeli.
Relative Strength Index (RSI)
  • Serupa dengan stokastik dalam hal ini menunjukkan kondisi overbought dan oversold.
  • Ketika RSI berada di atas 70, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita siap untuk menjual. Sedangkan Ketika RSI di bawah 30, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita siap untuk beli.
  • RSI juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi tren. Jika Anda berpikir tren sudah terbentuk, menunggu RSI untuk naik di atas atau turun di bawah 50 (tergantung pada jika Anda melihat sebuah uptrend atau downtrend) sebelum Anda memasukkan perdagangan.
Jadi, Setiap indikator memiliki kekurangannya. Inilah sebabnya mengapa trader menggabungkan indikator yang berbeda untuk “melengkapi” satu sama lain.



0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !