Senin, 01 Desember 2014

Hal Penting Membeli Rumah Via KPR & Pencapaian Keuangan

Hunian nyaman bagi tiap manusia tergolong kebutuhan primer. Kalau Anda belum memilikinya, pertimbangkan membeli rumahdengan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) KPR adalah pinjaman kredit dari bank untuk nasabah yang ingin membeli atau merenovasi beragam properti, mulai dari tanah, rumah, rumah rusun (rusun), rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), hingga apartemen. Kalau membeli rumah dengan KPR, Anda cukup menyediakan sejumlah uang muka, kemudian membayar cicilan ke bank tiap bulannya. Tentu saja, sama seperti pinjaman bank lainnya, KPR hadir dengan bunga. Bank Indonesia (BI) menetapkan bahwa bank mengucurkan KPR sebesar maksimal 70 persen dari harga rumah yang akan Anda beli. Artinya, minimal 30 persen dari harga rumah harus Anda siapkan saat membeli rumah dengan KPR. Itulah uang muka.

Ragam KPR di Indonesia

KPR bersubsidi

Pemerintah menyediakan KPR bersubsidi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain pinjaman untuk membeli rumah, mereka bisa menikmati keringanan kredit atau tambahan dana untuk perbaikan dan pembangunan rumah. Tidak semua orang yang mengajukan proses KPR bisa menikmati fasilitas ini. Bank yang telah ditunjuk pemerintah akan menyeleksi nasabah berdasarkan besarnya penghasilan dan plafon (batas maksimal) kredit.

KPR non-subsidi

KPR non-subsidi adalah pinjaman KPR paling lazim di Indonesia, tersedia untuk seluruh lapisan masyarakat dan berbagai jenis properti. Ketentuan KPR tergantung kebijakan masing-masing bank, termasuk plafon kredit dan suku bunga. Subsidi yang tersedia beragam, tergantung instansi atau pengembang properti yang menjalin kerja sama dengan bank. Kalau Anda, misalnya, bekerja di instansi pemerintah sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau TNI, dan memperoleh fasilitas pinjaman KPR dari instansi Anda, boleh jadi Anda akan menikmati uang muka lebih ringan, atau suku bunga lebih menggiurkan.

KPR syariah

KPR syariah menggunakan prinsip akad murahabah (jual-beli). Anda bisa membeli beragam properti dengan pinjaman KPR ini, seperti rumah, ruko, rukan, dan apartemen. Berdasarkan tenor (jangka waktu) pinjaman, KPR bisa berlangsung selama 5-15 tahun. Ada pula KPR sepanjang 20 tahun untuk Anda yang ingin membeli rumah mewah. Makin panjang tenor, besarnya cicilan per bulan makin kecil, tapi tentu saja total bunga yang Anda bayarkan ke bank makin besar.

Bunga KPR

Bank menerapkan beragam bunga untuk produk KPR yang ditawarkannya, yaitu:
  • Bunga tetap (fixed rate): Bunga dikenakan ke debitur dengan patokan angka tertentu selama tenor tertentu. Misalnya, suku bunga tetap 7 persen selama 1 tahun. Sepanjang tahun tersebut, walau suku bunga pasar naik turun, bunga yang Anda bayarkan tetap 7 persen.
  • Bunga mengambang (floating rate): Bunga dikenakan ke debitur mengikuti suku bunga pasar. Ketika suku bunga pasar turun, bunga KPR ikut turun. Sebaliknya, kalau kondisi ekonomi Indonesia memburuk dan suku bunga pasar naik, bunga KPR ikut naik. Saat krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, bunga KPR mencapai 25 persen.
Bank biasanya menerapkan kombinasi bunga dalam sebuah produk KPR. Misalnya, bisa saja Anda membayar cicilan dengan bunga tetap selama beberapa tahun pertama, kemudian melunasi sisanya dengan bunga mengambang. Atau, bisa juga sejumlah pokok dikenai bunga tetap, dan sisanya dikenai bunga mengambang.

Cara Membeli Rumah dengan KPR

Beberapa cara berikut memungkinkan Anda untuk membeli rumah dengan KPR:
  • Langsung datang ke kantor cabang bank atau pengembang properti.
  • Membeli rumah lewat pameran properti. Di sini Anda bukan hanya akan jumpai pengembang properti yang memasarkan perumahan yang mereka bangun, tapi juga petugas bank yang akan melayani pertanyaan Anda tentang syarat-syarat pengajuan KPR. Penawaran selama pameran biasanya disertai beragam bonus menarik, misalnya kesempatan untuk inden (di mana Anda menunggu beberapa bulan sebelum bisa menempati rumah yang Anda beli) berimbalan diskon uang muka, suku bunga yang lebih ringan, dan beragam door prize.
  • Kalau Anda bekerja di instansi pemerintah seperti PNS atau TNI, tanyakan pada instansi Anda tentang pengajuan proses KPR.
Sebagai pemohon kredit, Anda perlu lolos seleksi bank. Bank akan menolak memberikan KPR kalau 30 persen dari penghasilan bulanan Anda tidak mencukupi untuk membayar cicilan bulanan. Juga kalau Anda tidak sanggup membayar sendiri uang muka yang diminta. Untuk karyawan, ada batas umur maksimal 55 tahun.

Proses KPR

Kalau Anda sudah yakin akan pilihan rumah dan reputasi bank yang mengucurkan pinjaman KPR, ada sejumlah tahapan yang perlu Anda lewati sebelum benar-benar bisa menghuni rumah idaman.
  1. Datangi bank, lengkapi persyaratan yang diminta
  2. Wawancara dengan bank, di mana bank akan mengecek kemampuan Anda untuk melunasi cicilan
  3. Membayar uang muka ke pengembang properti, kemudian menunggu keluarnya Surat Persetujuan Perjanjian Kredit (SPKK)
  4. Setelah SPKK Anda terima, saatnya menemui notaris untuk menandatangani akta kredit dan mengurus sertifikat
  5. Penyerahan kunci
Sampai titik ini sertifikat rumah Anda dipegang oleh bank, dan baru bisa Anda terima setelah seluruh pinjaman KPR lunas.

Kenapa Membeli Rumah dengan KPR?

Tak dapat dipungkiri, kalau Anda terus-menerus mengontrak rumah, pemasukan Anda akan terus terkuras untuk membayar sewa. Tapi, menunggu tabungan memadai untuk membeli rumah secara tunai mungkin terlalu berat. Apalagi tiap tahun harga tanah dan properti pasti naik. Justru membeli rumah dengan KPR akan melancarkan rencana Anda. Selain itu, membeli rumah dengan KPR menawarkan beragam keuntungan ekstra, mulai dari legalitas yang terjamin, perlindungan dari kebakaran, hingga penghasilan tambahan kalau Anda menyewakan rumah tersebut.
Risiko KPR
Toh, Anda tetap perlu mengenali risiko membeli rumah dengan KPR.
  • Bagi kebanyakan orang, membeli rumah dengan KPR adalah komitmen jangka panjang terbesar sepanjang hidupnya. Mungkin malah bisa melakukannya satu kali. Jadi pilihlah rumah yang cocok untuk kebutuhan keluarga maupun kondisi keuangan Anda. Pertimbangkan kemampuan Anda melunasi cicilan, harga rumah, dan potensi perkembangan nilainya hingga beberapa dekade ke depan.
  • Walau membeli rumah dengan KPR dianggap investasi, properti bukanlah investasi likuid. Saat Anda mendadak butuh uang tunai, menjual rumah boleh jadi solusi yang tidak mudah.
  • Bank butuh Anda terus membayar bunga karena itulah sumber pemasukan mereka. Kalau Anda melunasi sisa pinjaman KPR, risikonya adalah biaya penalti. Tanyakan soal ini ke bank sebelum Anda mengajukan proses KPR.
  • Membeli rumah berarti menanggung sejumlah biaya tambahan. Selain uang muka dan cicilan bulanan, proses KPR membutuhkan biaya KPR, termasuk untuk administrasi legal. Kenali semua biaya tambahan itu agar Anda bisa merencanakan keuangan secara tenang dan mantap.


8 Poin Pencapaian Keuangan Di Umur 30

“Life begins at 30”. Ya, istilah terkenal itu memang benar adanya. Apabila setelah lulus kuliah dan di umur 20-an orang-orang masih banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan ada juga yang berpindah-pindah pekerjaan, saat umur mencapai kepala tiga Anda tak bisa lagi melakukan hal-hal seperti itu lagi. Salah satu tantangan di umur 30 adalah mengenai finansial. Inilah titik awal di mana segala pengeluaran finansial Anda menjadi sangat berarti dan penuh perhitungan. Selain itu, pencapaian keuangan di umur 30 juga menjadi fondasi untuk masa depan. Inilah saat di mana Anda harus menyalurkan gaji bulanan untuk banyak kebutuhan, seperti untuk menikah, biaya melahirkan, mencicil rumah, membeli kendaraan, atau justru untuk biaya anak daftar sekolah.
pencapaian keuangan di umur 30
Di umur 30, Anda menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan. Selain itu, pada umur 30 ini Anda juga harus sudah memiliki beberapa pencapaian agar menjadi tumpuan ketika menjalani tahun-tahun ke depannya. Berikut ini adalah 8 pencapaian keuangan di umur 30 yang sebaiknya sudah Anda capai.

1. Tidak Bergantung Orangtua

Dengan pencapaian keuangan di umur 30, Anda seharusnya sudah tidak bergantung lagi pada uang dari orangtua Anda. Sebaliknya, Anda sudah bisa membiayai seluruh biaya hidup sendiri dari penghasilan bulanan di kantor. Selain itu, Anda juga harus sudah memiliki pekerjaan yang stabil, yang berarti pekerjaan Anda adalah sumber pendanaan utama bagi Anda. Gaji Anda akan digunakan untuk biaya sehari-hari selama sebulan serta untuk kebutuhan leisure Anda, dan tentunya masih ada sisa gaji yang harus ditabung.

2. Catatan Keuangan yang Baik

Pinjaman uang dari bank mudah didapat, tapi juga mudah untuk ditolak. Hal tersebut ditentukan oleh gaya hidup Anda, terutama dalam hal pengaturan keuangan. Semua catatan transaksi keuangan Anda, baik melalui kartu debit maupun kartu kredit, tercatat di Bank Indonesia. Karena itu, Anda harus mengatur keuangan sebaik mungkin sehingga apabila ingin mengajukan kredit atau pinjaman ke bank dapat diproses dengan mudah. Tak dimungkiri, pada umur 30-an Anda akan membutuhkan banyak uang dalam jumlah besar.

3. Pikirkan Masa Pensiun

Idealnya Anda sudah mulai menabung untuk masa pensiun adalah pada umur 25. Namun, tidak pernah ada kata terlambat. Karena itu, pada saat menginjak umur 30 tahun, Anda sudah harus mulai menyisihkan sepertiga gaji bulanan Anda untuk masa pensiun nanti. Yang pertama-tama Anda perlu perhatikan adalah berapa banyak uang yang Anda butuhkan pada saat pensiun nanti. Selain itu, faktor inflasi tiap tahun juga akan menentukan di mana Anda harus menyimpan uang masa pensiun tersebut. Dan terakhir, jumlah tabungan untuk masa pensiun tersebut harus terus bertambah seiring peningkatan gaji yang diterima.

4. Menjadi Investor

Selain menyisihkan uang untuk masa pensiun, di usia 30 Anda juga harus sudah mulai berinvestasi. Investasi sangat penting untuk masa depan. Mulailah berinvestasi dari hal-hal kecil, seperti saham atau unit link, dan lama-lama mulai berinvestasi yang lebih besar. Investasi juga berguna untuk mempertahankan nilai uang Anda dari inflasi. Jika gaji Anda sudah semakin besar, gunakanlah untuk berinvestasi properti, sebab nilai properti mayoritas selalu naik. Syaratnya adalah Anda harus pintar-pintar memilih lokasi yang potensial. Jika tak mampu membeli secara tunai, belilah dengan cara mencicil. Selain menjadi tempat tinggal pribadi, Anda juga dapat menyewakan properti itu kepada orang lain.

5. Dana Darurat

Di umur 30 tahun, Anda juga harus sudah memiliki dana darurat yang dapat digunakan untuk keperluan mendadak, seperti membeli sesuatu atau biaya berobat. Idealnya, dana darurat tersebut jumlahnya untuk memenuhi biaya hidup Anda selama enam bulan hingga 12 bulan ke depan berdasarkan gaji bulanan Anda. Dana darurat tersebut akan sangat menolong Anda apabila tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan.

6. Asuransikan Diri Anda

Salah satu tanggung jawab terhadap diri sendiri ketika sudah dewasa adalah dengan melindungi diri, salah satunya adalah dengan asuransi. Ada banyak jenis asuransi yang dapat Anda gunakan, tapi yang terpenting adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Anda tentu tidak dapat menduga kapan akan sakit, karena itu asuransi ini sangat berguna untuk membantu Anda menyelesaikan biaya pengobatan. Selain melindungi diri sendiri, asuransi juga akan membantu keluarga apabila tiba-tiba Anda meninggal dunia.

7. Perencanaan Keuangan

Membuat perencanaan keuangan akan sangat membantu Anda dalam mencapai sebuah tujuan, seperti untuk menikah, membeli rumah, atau biaya melahirkan. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, akan berat sekali bagi Anda mencapai itu semua—walaupun masih memungkinkan. Kita memang tidak tahu akan hidup sampai kapan. Namun, dengan perencanaan keuangan yang matang, kehidupan Anda di tahun-tahun mendatang tidaklah akan sulit.

8. Jumlah Kekayaan

Setiap orang pasti memiliki kekayaan, termasuk Anda. Di umur 30 ini Anda harus mengetahui sudah memiliki berapa kekayaan. Hal itu berguna untuk mengukur keadaan finansial Anda ke depannya. Cara mengukur jumlah kekayaan Anda adalah dengan menjumlahkan seluruh tabungan dan investasi (saham, properti, emas, dan sebagainya) dikurangi utang-utang yang ada (cicilan dan utang). Di umur 30, seharusnya jumlah utang Anda tidak melebihi jumlah kekayaan yang ada, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring karir yang terus menanjak.
Itulah delapan pencapaian keuangan di umur 30 yang seharusnya sudah dicapai. Berada di umur 30 memang tidak mudah, sebab di titik inilah perubahan besar keuangan Anda terjadi. Jika Anda belum memiliki banyak tabungan dan investasi, tak perlu khawatir. Anda masih bisa mengejar ketertinggalan sebelum berumur kepala empat. Seiring umur bertambah dan mulai berkeluarga, tanggung jawab Anda pun akan semakin besar, dan mau tidak mau Anda harus bekerja ekstra giat.
Sumber: Dian Ara / https://www.aturduit.com/articles/membeli-rumah-dengan-kpr/
https://www.aturduit.com/articles/8-pencapaian-keuangan-di-umur-30/

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !