Salam Progresif
Pendiri LP3I, Syahrial Yusuf menyatakan kurang sependapat
dengan wacana full day scholl meski dilakukan setelah jam pelajaran dan dijamin
tak ada pelajaran dengan alasan mempersempit jeda waktu siswa sekolah dengan
orang tua dinilainya kurang rasional, cenderung terlalu dipaksakan, dan rentan kontraproduktif.
“Wacana full day school itu tak perlu dilempar
ke publik bila konsep dan teknisnya tampak belum siap dan masih kurang jelas
seperti itu. Ini seolah kelihatan cenderung terlalu dipaksakan dan rentan kontraproduktif.
Ingat bahwa Negara Indonesia ini sangat luas dan heterogen, maka harus ada
standardisasi tertentu yang relevan” ungkapnya.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang
mendasar yang mengakibatkan kondisi demikian. Geografis dan infrastrukturnya di
daerah berbeda-beda dan masih banyak juga ditemukan ketimpangan fasilitas
pendidikan dimana-dimana, tentu tak bisa disamakan begitu saja dengan daerah
yang memenuhi ketersediaanya. Belum lagi pengimlementasiannya nanti dibebankan
kemana persoalan biayanya.
“Kalau infrastruktur merata sih
mungkin tak terlalu masalah ya, tapi dilihat dari realitas infrastruktur fasilitas
pendidikan saja masih banyak temuan yang memprihatinkan lhoh. Belum lagi biaya
yang dikeluarkan untuk implementasinya nanti baik dari sisi sekolah atau
pemerintah dan wali murid. Anggaran pos pendidikan saja sampai ikut dipangkas dalam
APBNP kita karena imbas seret fiskal,” ujarnya.
Lanjutnya, dari segi siswa juga sama
akan sepintas akan tampak keletihan setiap hari bisa berimbas pada kurang
maksimalnya mereka dalam konsentrasi belajarnya. Meski ada kegiatan
ekstrakurikeler pilihan disekolah yang ditawarkan pada wacana tersebut,
beberapa dari mereka juga akan terhambat haknya untuk mengikuti pengembangan
diri diluar sekolah yang dikehendaki siswa dan orang tua.
“Coba pikir, kita yang orang dewasa
saja bisa keletihan dengan standar kerja 8 jam, apalagi anak-anak psikologinya
nyaman tidak? Apakah pemerintah bisa menjaminnya nanti? Sementara konsep dan
teknisnya belum jelas,” selorohnya.
Dari segi guru juga sama, apakah
jumlah guru memenuhi mengingat kelihatan dipaksa dan sanggup bekerja melebih
dari standarnya. Padahal guru juga punya hak yang tak hanya mengajar, tetpai
ada pekerjaan administratif juga disekolah semisal monitoring hasil belajar
siswanya dan hal lain, seperti ruang gerak hak diluar sekolah serta hak wali
murid juga demikian, tambahnya.
“Guru juga bisa terbebani, diluar konteks
jam mengajar kan juga mereka administratif. Hak ortu juga demikian. Bisa-bisa
ini juga berimbas pada ancaman nyata mematikan bisnis Bimbel juga. Nah loh,”
pungkasnya.
Ia mengatakan bahwa kita kan bukan
hanya capaian akademik yang kita jaga, masing-masing pihak tentu akan menuntut
haknya masing-masing. Kurikulum pendidikan bahkan sering berganti hingga
sekitar enam kali. Oleh sebab itu, ia menyarankan sebaiknya pemerintah fokus pada
kebijakan skala prioritas, termasuk yang sifatnya roand map jangka panjang dan
mendorong pendidikan vokasional yang sejalan dengan keinginan presiden Jokowi dalam
program prioritas tahun 2017 dalam pidatonya lalu di Gedung DPR MPR, Jakarta,
Selasa (16/8). Bilamana tetap dipaksakan sah-sah saja asalkan jelas konsep dan
teknisnya serta tersegmentasi dengan bobot ukuran tertentu.
“Mending sifatnya opsional ditambahi kegiatan
yang mengasah kreatifitas atau bakat siswa, terlebih SD. Gimana kalau diwarkan full
day play saja dalam hari tertentu, jangan-jangan mereka malah lebih suka
seperti itu? kan ada unsur playing tuh ya,” tutupnya dengan nada agak
sedikit bercanda.
Penulis
Mahfud Effendi
Published:
Syahrial Yusuf LP3i Siswa Butuh Full Day Play daripada Full Day School
http://www.beritasatu.com/pendidikan/380586-syahrial-yusuf-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school.html
http://news.okezone.com/read/2016/08/20/65/1468751/ini-alasan-full-day-school-perlu-pertimbangan-matang
http://www.suara.com/news/2016/08/21/102926/ini-alasan-lp3i-tolak-ide-full-day-scholl
https://www.islampos.com/pendiri-lp3i-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school-298222/
http://beritatrans.com/2016/08/21/kondisi-geografis-berbeda-ide-full-day-school-mendikbud-perlu-dikaji-lagi/
http://www.beritasurabaya.net/index_sub.php?category=6&id=16796
http://www.bisnispost.com/news/edukasi/2016/08/19/tokoh-pendidikan-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school
http://www.infokampus.news/siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school/
http://www.skanaa.com/en/news/detail/ini-alasan-full-day-school-perlu-pertimbangan-matang/okezone
Published:
Syahrial Yusuf LP3i Siswa Butuh Full Day Play daripada Full Day School
http://www.beritasatu.com/pendidikan/380586-syahrial-yusuf-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school.html
http://news.okezone.com/read/2016/08/20/65/1468751/ini-alasan-full-day-school-perlu-pertimbangan-matang
http://www.suara.com/news/2016/08/21/102926/ini-alasan-lp3i-tolak-ide-full-day-scholl
https://www.islampos.com/pendiri-lp3i-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school-298222/
http://beritatrans.com/2016/08/21/kondisi-geografis-berbeda-ide-full-day-school-mendikbud-perlu-dikaji-lagi/
http://www.beritasurabaya.net/index_sub.php?category=6&id=16796
http://www.bisnispost.com/news/edukasi/2016/08/19/tokoh-pendidikan-siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school
http://www.infokampus.news/siswa-butuh-full-day-play-daripada-full-day-school/
http://www.skanaa.com/en/news/detail/ini-alasan-full-day-school-perlu-pertimbangan-matang/okezone
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !