Selasa, 20 November 2012

Perspektif Pendidikan dalam Millenium Development Goals


 MDGs merupakan Millenium Development GoalsMDGs dicetuskan pada bulan september tahun 2000 oleh para pemimpin dunia di New York. Pertemuan para pemimpin dunia tersebut dinamai dengan “Deklarasi Millennium”.  Dengan harapan pencapaian tujuan pada tahun 2015. Deklarasi Millennium ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif  bagi pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan. Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan tujuan Pembangunan Millennium yang disebut Millennium Delevepment Goals.
MDGs mempunyai delapan tujuan dan antara tujuan saling keterkaitan. Selain itu, setiap tujuan terkandung beberapa target-target yang spesifik dan terukur. Setiap target mempunyai beberapa indikator yang dapat mengukur seberapa besar keberhasilan dari beberapa tujuan tersebut. Dari delapan tujuan dari MDGs, target yang telah ditentukan harus tercapai/terpenuhi pada tahun 2015 dengan patokan data tahun 1990.
Salah satu tujuan dari MDGs adalah pendidikan dasar untuk semua. Dengan pendidikan diharapkan pembangunan sumber daya manusia dapat terealisasi. Buruknya kualitas pendidikan menunjukkan buruknya kualitas suatu negara begitu juga sebaliknya.Oleh karena itu, masalah pendidikan mendapat perhatian khusus dari semua pihak.
MDGs mempunya delapan tujuan yang menjadi masalah dalam pembangunan sumber daya manusia, diantaranya;
  1. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan
Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan  merupakan tujuan MDGs. Hal ini dikarenakan adnya dua kondisitersebut dapat menghambat sumber daya manusia.
  1. Mewujudkan pendidikan dasar
Kualitas SDM akan meningkat jika masyarakat mengenyam pendidikan setidaknya wajib belajar Sembilan tahun.
  1. Mendorong Kesetaran Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Masalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan  sedang digalangkan. Posisi perempuan. Pemberdayaan perempuan di segala lini kehidupan sangat diharapkan.
  1. Menurunkan angka kematian anak
Angka kematian anak masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan faktor ekonomi dan faktor pendidikan
  1. Meningkatkan kesehatan ibu
Perjuangan ibu yang paling besar saat melahirkan. Nyawa pun bisa jadi taruhanya. Untuk itu kesehatan ibu perlu diperhatikan.
  1. Memerangi HIV AIDS, Malaria, dan Penyakit Lainnya
  2. Menjaga kelestarian lingkungan sekitar
Lingkungan dapat mengakibatkan bencana bagi manusia ketika tidak dilestarikan. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia perlu adanya pelestarian lingkungan secara berkesinambungan.
  1. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Hal ini dikarenakan negara-negara maju agar membantu negara-negara termiskin dalam mencapai tujuan-tujuan MDGS lainnya. Salah satu target  yang menjadi bagian tujuan ke-8 MDGs adalah lebih jauh mengembangkan sistem perdagangan dan keuangan yang terbuka, berbasis peraturan, mudah diperkirakan, dan adil.
Salah satu permasalahan yang bisa di ambil misalnya pendidikan. Semakin baik kualitas pendidikan, maka semakin baik kualitasnya. Kondisi indeks pembangunan manusia Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun.kondisi ini cukup memprihatinkan, bahwa kita tahu pendidikan belum merata. Fasilitas pendidikan di sekolah  juga kurang.
Masalah pendidikan merupakan masalah penting dalam kehidupan. Pendidikan dapat memberikan dampak yang baik. Oleh karena itu, tidak lain merupakan salah satu dari delapan tujuan MDGs.
Pemerintahpun terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah membuat program kebijakn BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Kenyataanya pada prakteknya dana BOS banyak yang di selewengkan. Seharusnya dalam penggunaan dana BOS tetap harus berorientasi pada transparansi, akuntabilitas, dan efisien. Dalam hal ini, partisipasi semua pihak untuk mengawasi jalannya penggunaan dana BOS. Sebenarnya, dana BOS tersebut sangat membantu keluarga miskin untuk dapat mengenyam pendidikan dasar. Karena terjadi penyelewengan di sana-sini sehingga sekolah masih banyak yang memungut biaya yang lumayan mahal. Bagi orang miskin, salah satu akibatnya mereka memilih putus sekolah. Faktor kemiskinan merupakan salah satu penghambat untuk mewujudkan pendidikan dasar untuk semua. Untuk memberikan jalan keluar agar generasi muda memiliki penghasilan yang lebih baik di masa mendatang, maka kunci utamanya adalah memberikan pendidikan yang lebih baik kepada mereka serta diiringi kebijakan pemerintah yang mempertimbangkan dan memastikan tombulnya ekonomi yang bermanfaat pada daerah dan  penduduk termiskin. Pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada kawasan pedesaan, karena sektor dua pertiga dari rumah tanga miskin bekerja di sektor pertanian. Jika penghasilan orang tuanya yang bekerja di sektor pertanian tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, maka dapat dibayangkan bahwa anak-anaknya pasti tidak memperolah kesempatan untuk melanjutkan studinya ke jenjang sekolah yang sesuai dengan usianya. Sebab tenaga anak dimanfaatkan oleh orang tuannya untuk membantu orang tuanya bekerja mencari nafkah.
Masalah pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan hingga menjadi salah satu pembangunan Millenium (MDGs). Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan karakter yang dilaksanakan secara sistematis. Karenanya sebuah proses dalam pendidikan berlangsung secara bertahap serta berkesinambungan dan sistematik karena berada dalam situasi dan kondisi di semua lingkungan baik keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh sebab itu, maka yang harus dilakukan dalam bidang pendidikan harus diupayakan terutama dalam meningkatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dalam setiap jenjang dan satuan pendidikan, serta mendorong masyarakat untuk menyadari sepenuhnya betapa pentingnya pendidikan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap oaring. Jika implementasi ini berhasil, maka pemerintah bisa membuat kebijakan yang pro-rakyat  secara bertahap akan dapat menuntaskan pendidikan bagi semua masyarakat.
 Dinas Pendidikan di daerah juga perlu untuk meningkatkan kualitas dan kesesuaian pendidikan dasar untuk memastikan bahwa seluruh lulusannya akan memiliki kemampuan dasar untuk bekerja atau meneruskan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Sistem manajemen sumberdaya pendidikan juga perlu ditingkatkan, sehingga seluruh lembaga yang terkait dengan pendidian dasar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih efisien dan efektif. Kunci dari kesusksesan pemerintah dalam mensukseskan pendidikan dasar 9 tahun adalah dengan keterlibatan orang tua murid dan tokoh masyarakat, sertaorganisasi masyarakat sipil dan sektor swasta. Kelompok pemangku kepentingan ini akan membantu memobilisasi berbagai sumberdaya untuk mendukung tercapainya tujuan program Wajar 9 Tahun. Selain itu, kesempatan juga perlu diperluas kepada sekolah swasta dan lembaga pendidikan berbasis masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan dasar.

Sumber;
Hudha, AM.2010. Mewujudkan MDGs Pendidikan untuk Kemajuan Pendidikan Masa datang. Http://ejpurnl.umm.ac.id diakses 10/09/2012/
Nurullah, A.2012. Tantangan 2012 menuju MDGs. Http://j:pendidikan MDGs.html diakses 10/09/2012/
Devandra, B.2010. pendidikan dasar Sembilan tahun dan target MDGs. Http://pkvhi.org/index.php

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !