Senin, 11 Januari 2016

Pemuda 23 Tahun Joshua Kevin, Sukses Kembangkan Aplikasi Layanan HR Management


Pemuda 23 Tahun Joshua Kevin, Sukses Kembangkan Aplikasi Layanan HR Management Sukses di usia muda tentu menjadi dambaan setiap orang. Beberapa saat yang lalu BisnisPost.com mendapatkan kesempatan untuk bertemu eksklusif dan mengenal lebih dekat dengan sosok pemuda sukses pria berusia 23 tahun, Joshua Kevin. Siapa yang tidak kenal Go-Jek, Grab Taxi, SWA? dan masih banyak lagi brand yang lainnya. Ya, brand-brand tersebut merupakan para pengguna layanan yang ia bangun. Dia merupakan pemuda hebat yang sukses mengelola bisnis Start up yang dia bangun.


Awal Mula Lahirnya Talenta Digital

Talenta Digital merupakan bisnis yang sedang ia bangun sejak Oktober 2014 yang bergerak di bidang layanan HR Manajement melalui instrumen pembuatan software untuk HR manajement yang menagani kebutuhan divisi HR, seputar pay roll, pengurusan seputar komponen gaji karyawan di perusahaan, asuransi ketenagakerjaan, pajak perusahaan, dan sebagainya.

Ide ini tercetus berawal dari buah pikiran Joshua yang mendapat cerita dari temannya yang bekerja di perusahaan outsourcing tempat temannya bekerja yang ternyata menggunakan aplikasi sejenis, tetapi buatan dari Amerika dan juga dikelola di Amerika. Namun, aplikasi tersebut di rasa masih memiliki beberapa kelemahan yang tak sesuai dengan regulasi di Indonesia dan kelemahan-kelemahan lainnya. Sehingga perlu disesuaikan dan berpotensi menjadi pionir aplikasi sejenis di Indonesia.

Berawal dari situ dan observasinya, lantas membuat Joshua berpikir untuk membuat alikasi sejenis yang diperkuat dengan penyesuaian regulasi yang ada di Indonesia. Selain itu, ternyata di Indonesia juga tak ditemukan aplikasi sejenis. Padahal ini sangat membantu suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya manuasianya.

Perkembangan bisnis yang ia bangun ini terbilang cukup pesat, hingga perusahan ternama tertarik untuk menggunakan layanannya. Sebut saja Go-Jek, Grab Taxi, SWA, Malesbanget.com, Kudo, Orori, FlowerAdvisor, Topas TV, dan sebagainya. Tercatat lebih dari 50 perusahaan saat ini yang dia tangani dengan rata-rata jumlah karyawan mencapai ribuan orang.

Strategi Menggaet Pelanggan

Di usia yang masih terbilang muda tak manyurutkan langkahnya untuk meyakinkan para pelanggan. Dia semakin tertantang untuk menjawab solusi kebutuhan pelanggannya terkait pengelolaan HR manajemen yang sifatnya masih konvensional dan teralu banyak menggunakan spreedsheet yang tak beraturan untuk di bantu Talenta Digital agar lebih praktis. “Jadi intinya bukan siapa yang membuat produk, tapi apakah produk yang kita buat bisa menyelesaikan masalah para klien, atau tidak, begitu”, ujar Pria Lulusan Binus ini.

Target pasar yang utama berfokus bukan pada perusahaan ritel atau pabrik, akan tetapi pada pelanggan back office dengan acuan yang memiliki jumlah karyawan puluhan hingga ratusan dalam satu perusahaan. Loyalitas pelanggan dijaga dengan koneksi yang dimilikinya. Misalnya, perusahaan- perusahaan teknologi karena mereka yang lebih terbuka terhadap teknologi baru yang sama-sama portofolio ventures, maka talenta digital akan membidiknya.

“Selanjutnya, kita harus punya portofolio of company dulu. Jadi, saat jasa kita sudah dipakai perusahaan- perusaahaan besar, pas kita pitching ke perusahaan lain kita bisa kasih lihat perusahaan besar sebelumnya yang pernah pakai jasa kita yang setidaknya kita udah punya portofolio company” ujarnya.

Seiring perkembangan sukses bisnisnya, beberapa investor tertarik menanamkan modalnya bergabung bersama Talenta Digital. Investor tersebut ialah East ventures, ibu Chris Tahir dari Mayapada Gorup, dan Venox.

Sebelum terjun mengelola Talenta Digital, pria ini ternyata mempunyai banyak pengalaman dan yang menarik. Ternyata dia pernah memenangkan kompetisi pitching competition untuk perwakilan dari Indonesia yang diselenggarakan oleh Global Mobile Conference. Kemudian, Talenta dikirim lagi mewakili Indonesia ke Silicon Valley Amerika untuk dikompetisikan lagi disana bersama beberapa negara lain yang memenangkan pitching competition di negara masing- masing.

Selain itu, sebelumnya dia juga terlibat dan bekerja dengan perusahaan ternama lainnya, seperti Kakao Talk sebagai community manager, TechinAsia sebagai Community Manager, dan sebagainya.

Tantangan Selama Menjalani Talenta Digital

Bisnis startup bisa dikatakan termasuk bisnis yang high risk. Apalagi konsep yang ia kembangkan masih baru dan kebanyakan orang belum familiar dengan konsep sistem cloud maupun kemanannya, terlebih perusahan konvensional.

Dari segi keamanan Talenta Digital menjamin bahwa sistem yang digunakan itu, dibuat seaman mungkin layaknya menggunakan sistem keamanan yang sama dipakai oleh Bank Encription dan sign ID juga kita make sure seaman mungkin

Dirinya mengaku tak khawatir mengalami persaingan karena pada akhirnya pasti sama-sama berusaha memperluas pasar. Pasar yang semakin besar akan mengakibatkan semakin banyaknya pelanggan yang berpotensi akan meninggalkan sistem lama yang cenderung masih menggunkan sistem spread sheet dan manual. Lebih dari itu, tantangan yang utama lebih ke bagaimana mereka meyakinkan agar lebih percaya.

Saat ditanya pandangannya terhadap perkembangan bisnis startup di Indonesia, ia berpandangan bahwa kesulitan pendanaan awal masih dirasa menghambat, tingkat keseriusan, dan kejelian melihat potensi. Namun, sisi baiknya akan terlihat keseriusan dan komitmen orang yang benar-benar membangun bisnis startup dan tetap bertahan walau banyak kendala serta tak ikut-ikutan tren semata, sehingga bisnis yang dibangun akan survive nantinya.

“Startup di Indonesia ini boleh dibilang sifatnya cycle ya, dimana ketika tahun 2011- 2012 bisnis startup sempat hot banget, tapi pas tahun 2013 sempat turun, dan mulai naik lagi di 2014 sampai sekarang. Hal ini tidak menutup kemungkinan pada 2016- 2017 mendatang akan mengalami down turn period juga”, paparnya.

Kedepan Pria penggemar tim sepakbola Chelsea ini menargetkan untuk ekspansi memperluas pasar tak hanya di Jakarta saja, tetapi juga di kota besar lainnya. Dia percaya kalau potensi di luar Jakarta tak kalah besarnya. Setelah kuat, maka ia bertekad untuk ekspansi ke luar Indonesia sembari memahami dan menyesuaikan regulasi tiap negara yang berbeda-beda.

Dibalik kesuksesannya, dia sangat terisnpirasi oleh Ayahnya yang juga seorang pengusaha. Ayahnya seringkali mengingatkan ke Joashua untuk berupaya membangun usaha sendiri. Sosok lainnya yang mengisnpirasinya, yakni CEO Berrybenka Jasson Lamoda dan CEO majalah online Scoope Wilson.

Dia berpesan kepada pemuda yang tertarik di bisnis startup agar jangan pernah berhenti belajar, keep low profile, cari mentor, dan bangunlah network. Karena jaman sekarang tidak cukup hanya mengandalkan skill tapi tidak memiliki network. Jadi, network itu sangat penting menurutny.

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !