Kinerja
perekonomian global sepanjang tahun 2015 masih terus mengalami perlambatan,
termasuk bagi Indonesia. Di tengah kondisi perlambatan perekonomian
tersebut tentu diperlukan upaya agar target pertumbuhan ekonomi nasional
dapat terus meningkat atau tercapai. Kehadiran sektor ekonomi kreatif bagi
Indonesia tentu sangat menarik dan patut dikembangkan agar mampu menjawab
tantangan tersebut.
Menyikapi persoalan ini, Ketua Bidang
Organisasi BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira menegaskan bahwa
Industri
kreatif mempunyai peranan strategis terkait penguatan struktur ekonomi
nasional. Selain mampu menyerap banyak lapangan pekerjaan, sektor ini juga
menjadi layak dipandang sebagai kekuatan ekonomi andalan Indonesia. Kontribusi
sektor industri kreatif kian nyata meningkat setiap tahunnya, terlihat dari
besaran sumbangan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja.
Tecatat
sektor ini telah berhasil memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB
selama 2012-2013 hingga sekitar 7% dan pertumbuhannya mampu berada di atas
rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2014, sektor ini mampu
menyerap 12 juta tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan tahun 2013
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 11,8 juta (11% dari total
tenaga kerja nasional), berhasil menciptakan usaha sebesar 5,4 juta, dan
sumbangan devisa sebesar Rp 119 triliun (5,72% dari total ekspor nasional).
Anggawira
juga menambahkan kalau potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat potensial
dan sektor ini juga dikenal sebagai sumber daya terbarukan yang tidak ada
habisnya untuk diciptakan. Berbeda dengan sumber daya alam yang suatu saat akan
terancam habis atau menipis. Lebih dari itu, ekonomi kreatif ini juga dapat
dijadikan penguatan identitas bangsa. Kenapa? selain kelebihan Indonesia yang
dikenal kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, juga jika dibandingkan
pengembangan sektor yang tidak terbarukan lainnya.
Hal
ini turut didukung oleh momentum bonus demografi yang mengindikasikan semakin
bertambahnya populasi usia produktif. “Semakin bertambahnya jumlah populasi
usia produktif penduduk Indonesia dan semakin tingginya penetrasi pengguna
internet (netizen), maka akan menjadikan semakin besar pula kemampuannya dalam
berkreasi atau mengolah suatu gagasan dengan kreativitas untuk menciptakan
suatu produk yang bernilai tambah dan berkualitas tinggi”, tuturnya.
Lanjut
Anggawira menekankan, perlu diketahui bahwa kekuatan ekonomi kreatif Indonesia
ini lebih menarik mengingat didukung oleh bonus demografi dan tingginya
penetrasi pengguna internet dibandingkan negara lain yang sedang terhambat
keterbatasan usia produktif atau tidak memiliki kesempatan merasakannya,
seperti negara-negara lainnya. Sehingga nantinya sektor ini diharapkan dapat
menjadi sektor andalan Indonesia yang berkelanjutan yang patut dikembangkan
kedepannya.
Mereka
bisa dibilang generasi yang sudah melek informasi dan teknologi yang
kemunculannya akan menjadi kekuatan potensial terbentuknya ekonomi
kreatif. Kesempatan tersebut tentunya tidak boleh disia-siakan begitu
saja karena berpotensi melahirkan atau memicu pertumbuhan bisnis baru yang
berbasis kreativitas yang dapat memberikan keunggulan kompetetitif.
“Tren perkembangan industri kreatif kian semakin mencuri perhatian dan mungkin tidak terpikirkan sebelumnya bahwa industri ini mampu tumbuh lebih cepat. Jika dalam suatu bisnis konvensial sebelumnya identik dengan mencari investor atau modal, maka industri yang berbasis kreatifitas ini justru tidak disangka malah justru mendatangkan minat investor atau pemodal”, kata Doktor lulusan Bidang Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Lanjut
Anggawira mencontohkan, kemunculan Go-jek merupakan salah satu bukti mulai
bermunculannya ketersediaan orang-orang kreatif dan betapa prospektifnya bisnis
ojek yang apabila dipadu dengan nilai kreatifitas yang tinggi dan teknologi
yang baik ternyata mampu mendatangkan keuntungan yang besar. Keberhasilan
Go-jek perlu mendapat perhatian serius akibat kemudahan dan layanannya melalui
pemanfaatan teknologi, yakni smartphone direspon dengan baik oleh
masyarakat.
Sebelumnya
persepsi masyarakat mungkin banyak orang yang tidak menyangka bahwa pamor ojek
sebagai mode transportasi ternyata dapat ditingkatkan dan dinilai berkualitas.
Selain berhasil mengubah persepsi masyrakat, perusahan skala global ternama
dari Google juga tertarik dengan menunjuk perwakilannya untuk berkunjung
langsung menemui pimpinan Go-jek. Hingga pada akhirnya, sekarang mulai banyak
bermunculan ojek-ojek sejenis yang menggunakan sistem teknologi berbasis
aplikasi smartphone.
“Pengolahan
ide kreatif itulah yang menjadi dasar dari produk yang kreatif. Artinya, suatu
produk akan semakin bernilai lebih jika dibarengi dengan kreativitas yang
tinggi disertai dengan penggunaan teknologi yang baik. Kreativitas yang ada
perlu didorong melalui berbagai upaya, seperti pemberian fasilitas, akses
pasar, perlindungan hak kekayaan intelektual dan sebagainya. Sinergitas dan
pendekatan kolaborasi produktif perlu ditingkatkan melalui berbagai dukungan
pemerintah, pelaku bisnis kreatif, masyarakat, dan akademisi serta komunitas
kreatif perlu ditingkatkan”, paparnya.
“Sekaranglah
saatnya Indonesia memprioritaskan sektor yang selama ini sangat diyakini
besaran kontribusinya terhadap perekonomian. Diharapkan adanya ekonomi kreatif
ini sangat ampuh untuk menambah ketersediaan lapangan kerja dan patut
diperhitungkan”, tegas kata Anggawira
yang juga selaku ketua Virtual Office & Co Working Space Association
Indonesia (VOACI).
Banyak
tenaga kerja Indonesia yang terlibat dan diterima dalam pengerjaan
proyek-proyek besar skala internasional dibidang ekonomi kreatif ini, seperti
terlibat dalam proses pembuatan film-film Hollywood ternama.
“Kualitas
produk yang dibalut kreatifitas tinggi ini akan menjadi kebanggaan tersendiri
bagi masyarakat Indonesia dalam merubah perilaku pasar untuk menigkatkan
kecintaannya terhadap produk lokal”, ungkapnya.
Menurutnya,
kemunculan pelaku industri ini bisa datang dari mana saja, termasuk dari
daerah-daerah. Sehingga laju pertumbuhan perekonomian nasional melalui
pengembangan sektor ini mampu terwujud dan sekaligus mewujudkan keunggulan
kompetitif Indonesia sebagai pemain utama industri kreatif ditataran global.
*stop plagiarism !
*stop plagiarism !
Penulis RESMI, bukan M. Indra:
Mahfud Effendi, S. E.
Terpublikasi Pertama:
http://www.bisnispost.com/news/nasional/2015/12/11/anggawira-pimpin-perhimpunan-pengusaha-jasa-kantor-bersama-dan-inkubator-usaha
Terpublikasi Pertama:
http://www.bisnispost.com/news/nasional/2015/12/11/anggawira-pimpin-perhimpunan-pengusaha-jasa-kantor-bersama-dan-inkubator-usaha
Sumber Gambar:
http://program.indonesiakreatif.net/wp-content/uploads/2014/10/sampleinfogfraphic-v4-589x340.png
0 komentar:
Posting Komentar
Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !