Jumat, 11 Desember 2015

Mendobrak Era Ekonomi Kreatifitas

http://program.indonesiakreatif.net/wp-content/uploads/2014/10/sampleinfogfraphic-v4-589x340.png
Kinerja perekonomian global sepanjang tahun 2015 masih terus mengalami perlambatan, termasuk bagi Indonesia.  Di tengah kondisi perlambatan perekonomian tersebut tentu diperlukan  upaya agar target pertumbuhan ekonomi nasional dapat terus meningkat atau tercapai. Kehadiran sektor ekonomi kreatif bagi Indonesia tentu sangat menarik dan patut dikembangkan agar mampu menjawab tantangan tersebut.

Menyikapi persoalan ini, Ketua Bidang Organisasi BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira menegaskan bahwa Industri kreatif mempunyai peranan strategis terkait penguatan struktur ekonomi nasional. Selain mampu menyerap banyak lapangan pekerjaan, sektor ini juga menjadi layak dipandang sebagai kekuatan ekonomi andalan Indonesia. Kontribusi sektor industri kreatif kian nyata meningkat setiap tahunnya, terlihat dari besaran sumbangan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja.

Tecatat sektor ini telah berhasil memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB selama 2012-2013 hingga sekitar 7% dan pertumbuhannya mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2014, sektor ini mampu menyerap 12 juta tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan tahun 2013 kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 11,8 juta (11% dari total tenaga kerja nasional), berhasil menciptakan usaha sebesar 5,4 juta, dan sumbangan devisa sebesar Rp 119 triliun (5,72% dari total ekspor nasional).

Anggawira juga menambahkan kalau potensi  ekonomi kreatif Indonesia sangat potensial dan sektor ini juga dikenal sebagai sumber daya terbarukan yang tidak ada habisnya untuk diciptakan. Berbeda dengan sumber daya alam yang suatu saat akan terancam habis atau menipis. Lebih dari itu, ekonomi kreatif ini juga dapat dijadikan penguatan identitas bangsa. Kenapa? selain kelebihan Indonesia yang dikenal kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, juga jika dibandingkan pengembangan sektor yang tidak terbarukan lainnya.

Hal ini turut didukung oleh momentum bonus demografi yang mengindikasikan semakin bertambahnya populasi usia produktif. “Semakin bertambahnya jumlah populasi usia produktif penduduk Indonesia dan semakin tingginya penetrasi pengguna internet (netizen), maka akan menjadikan semakin besar pula kemampuannya dalam berkreasi atau mengolah suatu gagasan dengan kreativitas untuk menciptakan suatu produk yang bernilai tambah dan berkualitas tinggi”, tuturnya.

Lanjut Anggawira menekankan, perlu diketahui bahwa kekuatan ekonomi kreatif Indonesia ini lebih menarik mengingat didukung oleh bonus demografi dan tingginya penetrasi pengguna internet dibandingkan negara lain yang sedang terhambat keterbatasan usia produktif atau tidak memiliki kesempatan merasakannya, seperti negara-negara lainnya. Sehingga nantinya sektor ini diharapkan dapat menjadi sektor andalan Indonesia yang berkelanjutan yang patut dikembangkan kedepannya.

Mereka bisa dibilang generasi yang sudah melek informasi dan teknologi yang kemunculannya akan menjadi kekuatan potensial terbentuknya ekonomi kreatif.  Kesempatan tersebut tentunya tidak boleh disia-siakan begitu saja karena berpotensi melahirkan atau memicu pertumbuhan bisnis baru yang berbasis kreativitas yang dapat memberikan keunggulan kompetetitif.

“Tren perkembangan industri kreatif kian semakin mencuri perhatian dan mungkin tidak terpikirkan sebelumnya bahwa industri ini mampu tumbuh lebih cepat. Jika dalam suatu bisnis konvensial sebelumnya identik dengan mencari investor atau modal, maka industri yang berbasis kreatifitas ini justru tidak disangka malah justru mendatangkan minat investor atau pemodal”, kata Doktor lulusan Bidang Ilmu Manajemen Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Lanjut Anggawira mencontohkan, kemunculan Go-jek merupakan salah satu bukti mulai bermunculannya ketersediaan orang-orang kreatif dan betapa prospektifnya bisnis ojek yang apabila dipadu dengan nilai kreatifitas yang tinggi dan teknologi yang baik ternyata mampu mendatangkan keuntungan yang besar. Keberhasilan Go-jek perlu mendapat perhatian serius akibat kemudahan dan layanannya melalui pemanfaatan teknologi, yakni smartphone direspon dengan baik oleh masyarakat.

Sebelumnya persepsi masyarakat mungkin banyak orang yang tidak menyangka bahwa pamor ojek sebagai mode transportasi ternyata dapat ditingkatkan dan dinilai berkualitas. Selain berhasil mengubah persepsi masyrakat, perusahan skala global ternama dari Google juga tertarik dengan menunjuk perwakilannya untuk berkunjung langsung menemui pimpinan Go-jek. Hingga pada akhirnya, sekarang mulai banyak bermunculan ojek-ojek sejenis yang menggunakan sistem teknologi berbasis aplikasi smartphone.

“Pengolahan ide kreatif itulah yang menjadi dasar dari produk yang kreatif. Artinya, suatu produk akan semakin bernilai lebih jika dibarengi dengan kreativitas yang tinggi disertai dengan penggunaan teknologi yang baik. Kreativitas yang ada perlu didorong melalui berbagai upaya, seperti pemberian fasilitas, akses pasar, perlindungan hak kekayaan intelektual dan sebagainya. Sinergitas dan pendekatan kolaborasi produktif perlu ditingkatkan melalui berbagai dukungan pemerintah, pelaku bisnis kreatif, masyarakat, dan akademisi serta komunitas kreatif perlu ditingkatkan”, paparnya.

“Sekaranglah saatnya Indonesia memprioritaskan sektor yang selama ini sangat diyakini besaran kontribusinya terhadap perekonomian. Diharapkan adanya ekonomi kreatif ini sangat ampuh untuk menambah ketersediaan lapangan kerja dan patut diperhitungkan”, tegas kata Anggawira yang juga selaku ketua Virtual Office & Co Working Space Association Indonesia (VOACI).

Banyak tenaga kerja Indonesia yang terlibat dan diterima dalam pengerjaan proyek-proyek besar skala internasional dibidang ekonomi kreatif ini, seperti terlibat dalam proses pembuatan film-film Hollywood ternama.

“Kualitas produk yang dibalut kreatifitas tinggi ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia dalam merubah perilaku pasar untuk menigkatkan kecintaannya terhadap produk lokal”, ungkapnya.

Menurutnya, kemunculan pelaku industri ini bisa datang dari mana saja, termasuk dari daerah-daerah. Sehingga laju pertumbuhan perekonomian nasional melalui pengembangan sektor ini mampu terwujud dan sekaligus mewujudkan keunggulan kompetitif Indonesia sebagai pemain utama industri kreatif ditataran global.

*stop plagiarism !

Penulis RESMI, bukan M. Indra: 

Sumber Gambar:
http://program.indonesiakreatif.net/wp-content/uploads/2014/10/sampleinfogfraphic-v4-589x340.png

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk, sampaikan komentarmu, Bebas Berkomentar Kok Asalkan TIDAK SARA !